15 September 2012

Kisah Hilangnya Hape Saya :'(

Selamat pagi, siang, sore, atau malem semua. Akhirnya saya bisa posting lagi di blog saya tercinta ini. Mungkin udah banyak yang nunggu postingan terbaru saya (Ge-eR banget :p). Akhir-akhir ini, entah kenapa, saya lagi rajin banget update sesuatu di blog saya. Buat yang baca, dimohon juga untuk mengisi komentarnya yah, biar saya makin semangat postingnya :). Nah, kali ini saya pengen berbagi cerita mengenai hilangnya hape saya yang penuh adegan dramatis nan mengharukan.

Kisahnya bermula saat desember tahun lalu, di mana saya diberikan sebuah misi rahasia tugas untuk menjaga rumah salah satu dosen saya di kampus, yah tepatnya dosen kuliah agama Kristen. Yah, waktu itu sekitar akhir bulan desember di waktu sore yang agak cerah, di mana saya sedang menunggu angkot untuk pergi menjaga rumah dosen saya itu. Waktu saya menunggu angkot di depan kampus, tiba-tiba datang seseorang menggunakan motor matic mendekati saya dan motor maticnya, eh maksudnya pemiliknyapun mulai bertanya mengenai suatu tempat yang tidak jauh dari lokasi saya menunggu sambil memberikan sebuah kertas kecil bertuliskan nama, alamat dan nomor hape seseorang. Pemilik motor matic itu adalah seorang pria yang berusia lebih tua dari saya, pastinya karena muka saya awet muda, dan berwajah agak sedikit menyeramkan. Katanya dia kurang tau mengenai tempat itu dan saya berusaha memberi tahunya dengan cara saksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya penjelasan yang bahkan anak SDpun bakalan ngerti. Akhirnya sayapun ikut di belakang motornya dan mengantarkannya ke arah lokasi itu dengan niat sekalian nebeng. Sambil diboncengnya, saya dibacakan cerita dongeng diceritakan bahwa istrinya sedang sakit, dan dia dijanjikan akan ditolong oleh seorang dokter yang baik hati seperti saya, yang alamatnya di sekitar lokasi yang ingin ia tuju.

Tetapi sebelum mencapai lokasi tersebut, dia memberhentikan sepeda motornya, lalu meminjam hape saya untuk menghubungi dokter tadi. Karena saya menaruh sedikit curiga, saya minta supaya saya saja yang menelepon dokter itu. Lalu kertas kecil tadi diberikan kepada saya, dan saya telepon, tetapi gak nyambung-nyambung juga setelah dicoba berkali-kali. Akhirnya dia menyuruh saya untuk mencoba menelepon dengan nomor lain yang sudah dihapalnya. Anehnya saya gak curiga dengan nomor telepon yang diberikannya (Harusnya saya saat itu saya curiga kepada pria tersebut karena gak mungkin dia hapal nomor telepon dokter itu, soalnya ngapain nyatat nomornya di kertas itu kalo udah hapal nomornya -_-). Tiba-tiba telepon diangkat, sayapun langsung memberikan hape saya kepada pria tersebut -_-.

Sambil menelepon, ia langsung naik ke atas motornya. Tanpa pamit naik ke motornya, sayapun langsung duduk di jok motornya karena saya takut hape saya dibawa kabur. Diapun mulai memacu motornya sambil (pura-pura) menelepon seseorang (yang udah pasti temennya). Saat menelepon, dia memberikan selembar kertas lagi, sambil mengendarai motor. Tiba-tiba, kertas tadi terbang begitu saja, sebelum saya sempat menangkap secarik kertas tadi (yang pastinya dia berniat agar kertas itu tidak sampai ke tangan saya dengan sengaja). Sayapun menyuruhnya berhenti karena kertas itu telah jatuh. Iapun berhenti, dan menyuruh saya untuk mengambil kertas itu yang sudah puluhan meter jauhnya (dan juga sudah bercampur dengan kertas-kertas lain di jalan). Sayapun dengan tegas menolaknya, dan saya memberikan syarat kepadanya untuk mengembalikan hape saya dulu kalo mau saya ambilkan kertas tadi (kayak membebaskan tawanan aja -_-).

Diapun terdiam dan langsung melawan arus untuk mengambil kertas itu (untuk meyakinkan saya aja, bahwa kertas itu bener-bener berharga). Lalu dia berbalik lagi, sebelum mencapai kertas itu dan mengikuti arus sampai ada tempat memutar, dan akhirnya ia memutar dan berjalan terus, hingga ada secarik kertas di seberang jalan itu. Diapun menyuruh saya mengambilnya kembali, tapi saya mengajukan syarat yang sama. Dia hanya diam saja dan kembali memacu motornya. Lalu saat dia sedang asyik mengendarai motornya (saat itu dia masih pura-pura menelepon), dia pura-pura menjatuhkan sesuatu, yang mungkin adalah kertas (kertasnya banyak amat, kayak juragan kertas aja dia ini -_-). Lalu diapun berhenti tiba-tiba dan mengatakan bahwa hape saya telah jatuh. Sayapun panik dan turun dari motornya dan menghadap membelakangi motornya. Tiba-tiba *BRUUUUUUUMMMMMMMM*, dia kabur 'o', dan saya bengong, namun tiba-tiba gerak refleks saya keluar, dan sayapun mulai mengejarnya dengan kaki saya (yang hanya bisa mengejar tukang bakso yang lewat), lalu saya berhenti dan melepas sendal saya dan bersiap melemparnya, tapi akhirnya saya urungkan karena takut sendal saya nanti nyasar ke kepala orang lain -_-. Dan akhirnya sayapun hanya bisa berteriak "TOLONG, YANG BAJU PUTIH MALING!!!!!!!!!!!!" berkali-kali dengan suara meraung-raung keras (padahal saat itu ada beberapa motor yang lalu lalang dan hanya dia saja yang berbaju putih) dan akhirnya gak ada seorangpun yang menolong saya -_-. Karena kerasnya teriakan saya, ampe ada satpam keluar dari sebuah rumah, dan sayapun hanya pura-pura berjalan seperti figuran dalam sinetron orang biasa saja melewatinya. Sayapun menyeberang dan menunggu angkot kembali untuk melanjutkan misi saya untuk menjaga rumah dosen saya, yah, walaupun hape saya telah hilang. Saat di seberang jalan itu, ada seorang pedagang kaki lima yang menanyakan apa yang terjadi pada saya, dan sayapun berkata bahwa hape saya hilang dengan lemasnya.

Saat di angkot saya merasa bingung dan badan rasanya udah kayak gak ada tenaga lagi. Setelah saya sampai di rumah dosen saya itu, saya langsung membuka laptop saya, menghidupkan modem, lalu mengirimkan sms ke adik saya dan mendownload film chatting dengan temen kos saya yang kebetulan saat itu sedang online di facebook. Berikut ini percakapan kami :

Keceriaan saat kemalingan -_-

Saya bener-bener orang yang belum pernah mengalami tindakan kriminalitas sebelumnya -_-

hufffffft -_______-"

kesel + nyesel banget pokoknya -_-

udah kehilangan, diejek abang kos lagi -_-

Yah, gak sengaja nyebut girlband favorit gw :p

kesel + nyesel banget (kuadrat) -_________________-"

akhirnya saya mengalami gangguan mental dan menggunakan bahasa
yang sering dipakai pria setengah wanita :p

P.S. : Entah kenapa saya saat itu merasa menyesal karena sebenernya saya udah memiliki rasa curiga sejak awal, namun saya gak memiliki ketegasan untuk menarik hape saya dari pria tersebut. Namun, saat di motor ia juga mengatakan bahwa, ia adalah orang dari suku yang sama dengan suku saya dan juga saya melihat di balik secarik kertas yang diberikannya ada logo sebuah gereja, sehingga saya mungkin sedikit menurunkan rasa curiga saya kepadanya. Yah, sebenernya ada juga senengnya hilang hape itu, karena pada saat itu, saya seringkali diganggu dengan sms dan misscall dari seseorang yang begitu menjengkelkan. Namun, banyak juga sms dari seseorang di hape saya itu, yang ampe bertumpuk-tumpuk gak saya hapus, yah, sms'nya terasa begitu berharga, walaupun isinya sama sekali gak penting (yeee, malah curhat -____-"). Selain itu, ternyata orang itu masih juga ingin menipu lagi dengan cara memanfaatkan pulsa saya yang tersisa di situ dengan cara menelepon paman saya dan mengatakan bahwa saya baru ditilang dan membutuhkan uang. Namun, paman saya curiga dengan suaranya (yang tentunya berbeda dengan suara saya) dan malamnya paman saya datang ke kos saya, dan saya ceritakan semuanya kepadanya.

rute medan-solo hilangnya hape saya :p

Yah, pokoknya buat semuanya hati-hati aja dengan modus penipuan yang saat ini makin kreatif, dan berpikirlah dua kali sebelum menolong seseorang yang belum anda kenal. Yah, walaupun sebenernya dilema juga, kalo nolong ntar kena tipu, kalo ga nolong kasian. Yah, pokoknya jangan hanya memakai hati saja, tetapi otak juga. Jangan hanya pakai perasaan aja, tapi juga pakailah logika.

Akhir kata, God Bless 'en Good Nite :)

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Kasian bgt sich kak...
semangat ea,, kan itu udah lama pasti sekarang udah punya yg baru donk ^_^

Ari Tyas S. mengatakan...

yah...kasian tapi gokil :D
putra putraaa :D

Silakan Didenger