14 April 2011

C E R O B O H

Setelah lama gag posting samsing (something) at my blog, akhirnya saya ada waktu luang juga buad posting samsing (something) at my blog dan akhirnya saya bisa posting samsing (something) at my blog dan pada suatu saat nanti saya akan posting samsing (something) at my blog yang menyababkan . . . . (ahhh sudahlah ntar kelamaan :p)

Sebenernya saya mau cerita tentang suatu kecerobohan saya yang baru saja saya lakukan akhir-akhir ini  sudah lama sekali saya lakukan (sampai-sampai saya hampir lupa). CEROBOH, apa yang ada di benak temen-temen saat mendengar kata ini???? Yang pastinya kata ini bukan berasal dari singkatan CElana ROBek OHhhh tidak bisaaaa :p. . . . Menurut Prof. Dr. Hendriawan Putra dalam bukunya yang berjudul "Kecerobohan Can Kill U", ceroboh berasal dari 2 suku kata, pertama ce, yaitu singkatan dari cecuatu dan roboh, yang berarti tumbang, jadi bila disatukan maka akan timbul arti baru, yaitu cecuatu (sesuatu) yang dapat menyebabkan seseorang menjadi roboh (tumbang). Nah, langsung saja saya ceritakan kisah tentang kecerobohan saya dalam beberapa paragraf indah di bawah ini :p

Siang itu udara sangat cerah. Mentari masih saja berada di atas kepalaku. Kudengar banyak orang berbincang-bincang di sekitarku.


TAMAT


eh, salah-salah, diulang aja ya :p

Nah, cerita dimulai kira-kira setahun yang lalu di mana saya masih kuliah semester 1 di Pendidikan Biologi UNS. Hari itu kalo gag salah sih, hari selasa di mana di pagi2 benar saya segera berlari-lari (di tengah lapangan rumput yang hijau << lagu kartun jaman baheula) menuju tempat peminjaman LCD karena pagi itu akan ada kuliah Biosel, di mana pada saat itu dosen yang mengajar kami itu agak sedikit . . . . . (silakan pilih jawaban berikut : a. tampan; b.innocent; c.lugu dan polos; d.keren; e.semua salah (Kunci : E)). Oleh karena sebab itulah saya segera mencari dan akhirnya mendapati bahwa LCD itu masih ada dan dapat dipinjam.

Lalu kuliah Bioselpun selesai dan kalo gag salah setelah kuliah biosel ada kuliah matematika. Segera kami semua berpindah tempat kuliah, di mana kami harus naik gunung dan turun lembah untuk mencapai tempat keramat tersebut. Akhirnya pertempuran dimulai kembali di mana dosen matematika tersebutpun sangat . . . . . (silakan pilih jawaban berikut : a. cantik; b.bertata krama; c.lugu dan polos; d.fashionable; e.semua salah (Kunci : E)) sehingga saya juga harus membawakan peralatan LCD lengkap dengan kabel-kabelnya (yang tidak dijual terpisah dan mendapatkan kartu garansi saat pembelian << bagian ini gak usah dibaca). Lalu kuliahpun selesai dan entah mengapa saat itu saya lupa untuk mengembalikan LCDnya kepada pihak yang berwajib (di sini maksudnya adalah tempat peminjaman LCD).

Saya baru teringat bahwa saya belum mengembalikan LCD (kayaknya) pada saat saya sedang jalan menuju tempat parkir. Setelah ingat, saya (lagi-lagi) berlari-lari (di tengah lapangan rumput yang hijau) menuju kelas kuliah matematika tadi. Sampai di sana, ternyata kelas udah berisi anak-anak semester akhir yang sedang diajar oleh dosennya. Sontak sayapun bingung harus berbuat apa. Saya merasa malu kalau tiba-tiba pada saat saya masuk kelas banyak mahasiswa yang minta tandatangan kepada saya (sebenarnya malu kalau tiba-tiba seluruh kelas meneriaki dan melempari saya dengan pensil-pensil yang baru diraut << khayalan tingkat tinggi). Lalu akhirnya saya memutuskan untuk berdiam diri dan bermeditasi sejenak (baca : menunggu kelas selesai).

Nah, ini bagian yang paling saya ingat:
Tiba-tiba ada 2 orang mendekat (mungkin sekitar 3 meter) ke arah saya dan berbincang-bincang. Entah mengapa tiba-tiba arah pembicaraan mereka bisa melenceng ke arah LCD dan menyebut-nyebut harga LCD yang berkisar antara 4,5 juta ke atas. *Tersentak aku seketika seakan-akan tak percaya (kerispatih-tak mungkin lagi)*, lirik lagu inilah yang mungkin paling pas untuk jadi latar belakang musik untuk saat itu. Sayapun lemas mendengar hal itu karena yang sebenarnya paling saya takutkan adalah raibnya LCD itu ke tangan-tangan tak bertanggung jawab (seperti tangan saya).


Detik-detik berlalu, menit-menit berlalu, dan akhirnya kuliahpun selesai. Saat itu saya masih menunggu kakak-kakak tingkat keluar seluruhnya dari ruangan. Tiba-tiba ada seorang kakak tingkat yang bagaikan malaikat keluar dari kelas dan mengatakan bahwa ada LCD yang tertinggal dan sudah ia kembalikan. Saat kakak tingkat tadi mengatakan hal itu, hati sayapun berbunga-bunga dan memutuskan untuk menjadi penggemar rahasianya (kalimat ini lebih baik dilewati saja karena kakak tingkat itu sebenarnya seorang pria). Akhirnya sayapun pulang dengan hati ringan dan penuh rasa syukur. Banyak hal yang saya pelajari saat itu, yaitu tentang kecerobohan yang sebaiknya (seharusnya) bisa diminamilisir, eh maksudnya diminilimasir, eh maksudnya diminimalisir (nah, ini baru bener =D) dan mengenai rasa tanggung jawab yang harus saya selalu pegang. Nah itu dulu dari saya, met malam semua n God Bless =).



NB : Kisah ini mungkin agak berbeda dari kenyataan (seperti kisah-kisah lain yang saya buat) akibat kelupaan saya terhadap peristiwa yang (gak) penting ini di masa lalu, tapi menurut saya, keakuratan kisah ini mencapai 99%(dikurangi 100%) =P

0 komentar:

Silakan Didenger