22 Januari 2011

Sebuah Cerita Menyentuh

Saya mau sedikit bicara tentang liburan semesteran saya sebentar. Liburan semester saya yang perdana ini agak begitu suram, kenapa????? Gara-gara komputer saya rusak akibat virus ganas yang menyerang kompi saya hingga pada akhirnya saya gag bisa bikin postingan di blog saya. Namun pada akhirnya dengan sedikit rayuan kepada kakak tingkat (tentunya seorang pria, lhoh????) akhirnya saya mendapatkan master windows xp dan terpaksa harus install ulang dan harus ber"repot-repot" ria dengan pencarian program-program saya yang hilang di kompi yang gag saya punya masternya =.=,

Mungkin postingan saya agak aneh bahasanya, tak seperti biasa, lagi2 kenapa dengan saya??? Jawabnya karena saya lagi capek, lagi-lagi dan lagi kenapa lagi dengan saya kenapa saya capek??? Karena saya abis pergi untuk program planning acara dari PMK FKIP (PMK=Persekutuan Mahasiswa Kristen, FKIP=Pasti uda tau, kalo gag tau liad posting saya sebelumnya. . .). Bagi yang belum tau program planning it apa, silakan cari di kamus Bahasa Inggris untuk mengetahui artinya dan maknai secara mendalam artinya, pasti anda akan segera mengetahui apa maksud dari progplan (program planning) tersebut, jika tidak tahu yasudahlah XD. .

Pada sesi training pada acara progplan tersebut, pembicara mengemukakan bahwa ia sangat terkesan dengan salah satu kisah yang terdapat dalam buletin yang dikeluarkan PMK FKIP. Sebenarnya saya yang sudah membaca cerita tersebut juga sedikit tersentuh saat membaca cerita tersebut (emosi saya yang tersentuh, bukan perasaan =D). Mau tau kisahnya???? Gini ceritanya :

SEBUAH CERITA MENYENTUH

Seorang anak kecil melihat anak anjing. Dia pergi mendekati anjing itu dan menyentuhnya. Sekali lagi ia menyentuhnya. Dan lagi ia menyentuhnya. Dia menyentuh lagi untuk beberapa jam ... ia kembali ke rumah dan kembali dan menyentuhnya lagi ... Benar-benar cerita menyentuh...

Nah, gimana gag emosi bacanya????
Tapi untungnya tulisan tersebut ditaruh di kolom yang benar, yaitu di kolom humor, jadi tak ada alasan untuk saya emosi. Namun kisah yang mau saya sampaikan benar-benar berbeda. Saya mendapatkan kisah yang benar-benar menyentuh ini dari teman saya yang secara sepintas berbicara mengenai seorang atlet atheis yang bertobat, lalu setelah saya sampai di rumah, langsung saja saya cari di mbah google dan akhirnya saya menemukan kisah tersebut. Walaupun kurang lengkap karena tak ada kejelasan siapa dan kapan cerita itu terjadi, namun saya yakin kisah ini pasti benar-benar menyentuh hati temen-temen, begini ceritanya :

PERTOBATAN SI ATLET


Seorang pemuda ateis sedang menjalani pelatihan untuk menjadi peloncat indah Olimpiade. Ia memiliki seorang sahabat kristiani, yang banyak bersaksi kepadanya dan berusaha membawanya kepada Tuhan. Akan tetapi, si pemuda tak pernah menanggapi. Suatu malam, ia pergi ke kolam indoor di kampusnya untuk berlatih sendirian. Semua lampu padam ketika itu. Namun, karena bulan sangat cerah, ia merasa sudah cukup ada penerangan untuk menemaninya berlatih. Ia pun naik ke papan loncat yang paling tinggi.

Ketika ia berbalik dan merentangkan tangan, ia mendapati bayangan tubuhnya di dinding berbentuk salib! Tiba-tiba saja, bayangan salib itu menyentuh hatinya, dan semua kesaksian sahabatnya terngiang jelas. Maka, ia tak jadi meloncat, tetapi malah berlutut dan berdoa memohon agar Tuhan masuk ke dalam hatinya. Ketika ia bangkit berdiri setelah berdoa, seorang petugas kampus masuk dan menyalakan lampu. Baru pada saat itulah si pemuda melihat bahwa kolam renang di bawahnya, ternyata sedang dikeringkan, sebab hendak ada perbaikan. Tuhan menyelamatkannya pada waktu yang sangat tepat!

Dari kisah itu kita bisa dapatkan bahwa ketika kita menabur kesaksian tentang Tuhan dan firman-Nya, ketika kita melayani seseorang atau sekelompok orang, ketika kita mendoakan seseorang, barangkali kita tak bisa segera melihat hasilnya. Namun, jangan berkecil hati apalagi berhenti melakukannya. Sebab ketika firman-Nya ditaburkan, Roh Allah akan bekerja dan melanjutkannya dalam diri orang-orang yang menerimanya. Lakukan saja pelayanan kita dengan cara terbaik sebagai kawan sekerja-Nya , lalu serahkan hasilnya kepada Dia.

Silakan yang pengen mampir ke sana, mangga (baca : monggo, bukan Mangifera indica). . .

0 komentar:

Silakan Didenger