21 November 2010

Pembunuhan Massal di UNS

Sebagai seorang mahasiswa jurusan FKIP PMIPA semester yang sukses dan bersahaja (??????), ada kalanya saya merasa bimbang dalam melakukan praktikum, entah karena laporan yang banyaknya seabrek ataw karena disuruh bawa barang2 yang menurut saya merepotkan. Seringkali laporan yang saya buat hanya saya pandangin dengan tatapan dingin bak pembunuh berdarah dingin atau hanya saya jadikan alas bantal buat ganjel pas lagi tidur (wkwkwkwkwk, .).

Hari ini hati saya terasa berat, entah kenapa pas mau brangkat praktikum rasa hati ini sudah tak enak, mungkin karena hari ini harus membedah hewan imut yang bernama Mirabilis jalapa, eh maksudnya Cavia cobaya, taw gag????? makanya pelajarilah yang namanya Bios Logos.
Sayapun berangkat ke kampus dan akhirnya saya berhadapan dengan seekor marmut yang begitu lucu, tak tega rasanya melihat marmut yang satu ini untuk dimutilasi, nih fotonya,


Lucu kan????????

Para tukang jagalpun telah siap, saya yang berhati melankolispun tak kuasa untuk menatap hewan yang satu nie. Akhirnya eksekusi pun dimulai, sang marmutpun di gorok lehernya, dan akhirnya mati lemas coz kekurangan darah. Bahkan temen saya ada yang mencekik marmut miliknya, dan marmutnyapun menjerit kesakitan.  Hati saya bertanya2, inikah yang namanya manusia???? Menyiksa makhluk yang lebih lemah darinya, demi memperokeh suatu ilmu???? Padahal tanpa bedah kita bisa taw anatomi hewan ni dengan cara tanya mbah Google atau mungkin yang perlu dibedah hanya satu aja untuk diamati bersama (melankolis mode on).


Tapi nasi telah menjadi nasi goreng, apadaya banyak marmut yang telah gugur hari ini dalam medan peperangan praktikum, dan inilah foto isi perut marmut kelompok saya,


Nah, buad yang butuh gambar isi perut marmut, silakan diambil aj nih fotonya,

Setelah melakukan pengamatan, akhirnya tubuh tak bernyawa itupun saya tutup dengan tisu bak nagasari dibungkus daun pisang,


Inilah potret buram korban mutilasi di UNS,
sudah banyak marmut yang tewas di sekitar FKIP UNS,
Buat para marmut2 yang baca postingan ini, berhati2lah atau mungkin berdemolah di depan Pasar Gede, semoga aspirasi kalian didenger (walaupun mustahil, wkwkwkwkkwk). . .


P.S. : Namun setelah pulang temen saya tiba2 nyeletuk yang mungkin isinya kaya gini "wah, kita gag kalah ma kdokteran ni mbedah2nya," namun benak saya menjawab, saya mendink bedah orang yang udah jadi mayat, daripada membunuh hewan yang tak berdosa, mungkin saya cocok jadi dokter hewan daripada jadi seorang guru. . .

0 komentar:

Silakan Didenger